7 Dampak Buruk Bisnis yang Menggunakan Sistem Pemasaran Multi Level Marketing – Tentunya kita sudah mengetahui apa saja stigma negatif yang diberikan oleh masyarakat mengenai bisnis multi level marketing atau MLM. Tentunya hal ini bukan tanpa dasar, ada dasar dan beberapa kasus yang menyebab citra bisnis MLM ini semakin memburuk.
Sebenarnya jika kita lihat dari sudut pandang pemasaran, langkah ini efektif untuk meningkatkan penjualan barang dan mengurangi beberapa beban biaya yang seharusnya dikeluarkan dalam pemasaran seperti biaya promosi, distribusi, tenaga kerja dan banyak lagi. Dan kita tidak bisa memungkiri bahwa strategi MLM ini cukup ampuh dalam menarik konsumen.
Orang marketing MLM ini biasanya langsun top down atau dari atas turun langsung ke konsumen, sales langsung bertemu dengan konsumen dengan tatap muka (direct selling). Dengan promosi yang secara langsung, banyak orang tertarik untuk membelinya. Untuk bergabung menjadi marketer MLM, sales juga dianjurkan untuk menanamkan sejumlah uang atau ikut membeli produk MLM.
Sistem MLM ini sudah banyak diterapkan berbagai negara di dunia hingga akhirnya sampai ke Indonesia. Sudah sejak lama diterapakan didunia, untuk tahun masuknya MLM ke Indonesia tidak diketahui secara pasti, tapi yang jelas saat ini bisnis yang menggunakan sistem MLM sudah berkembang di Indonesia. Sebagian besar bisnis MLM di Indonesia didominasi oleh produk obat-obatan, tapi selain produk obat-obatan masih ada produk lain yang dipasarkan dengan menggunakan strategi MLM.
Strategi MLM ini begitu populer karena jika para salesnya berhasil menjual dan merekrut member baru, maka akan dijanjikan mendapatkan bonus. Bonus yang didapatkan bisa berupa uang atau pun barang yang memiliki nilai. Selain itu semakin banyak downline atau member yang berada dibawah kita, semakin besar pula peluang bonus yang akan kita dapatkan.
Sumber: Pixabay |
7 Dampak Buruk Menggunakan Strategi Pemasaran Multi Level Marketing MLM
Tentunya setiap pilihan strategi itu memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, termasuk juga dengan pilihan strategi pemasaran MLM. Setelah di analisis, meskipun banyak keuntungan menggunakan strategi MLM tapi kekurangannya juga banyak.
Pertama, bisnis MLM biasanya menjanjikan sistem bonus yang tidak jelas.
Bisnis MLM biasanya menjanjikan sistem bonus jika berhasil mendapatkan cabang atau downline yang berada dibawah kita. Tapi sistem pembagian bonus di MLM tidak ada kejelasan, tidak jelas berapa porsinya, dan bagaimana sistem pembagiannya. Apalagi jika downline atau garis cabang dibawah kita jumlahnya semakin banyak misalnya jutaan, besar kemungkinan kita tidak lagi mendapatkan bonus seperti yang sudah dijanjikan.
Kedua,sistem pemasaran MLM bisa merusak citra produk atau brand image.
Dalam pemasaran modern kita tidak hanya mengejar yang namanya angka penjualan yang tinggi dan banyak, tapi image yang baik dimata masyarakat juga perlu dibangun. Percuma kualitas produk sudah baik tapi citranya jelek.
Brand image yang buruk ini diperparah oleh sales MLM yang banyak menjanjikan kebohongan. Terlalu banyak janji-janji palsu yang dirasakan oleh masyarakat, dan mungkin sudah dialami sendiri oleh masyarakat. Sehingga kesan atau pengalaman buruk bisnis MLM ini diceritakan dari mulut ke mulut.
Dalam dunia marketing, pembicaraan dari mulut ke mulut mampu mengubah brand image yang sudah baik menjadi buruk. Orang-orang lebih percaya dengan pembicaraan dari mulut ke mulut ketimbang dengan janji-janji orang MLM. Orang lebih percaya dengan rekomendasi sesama konsumen ketimbang promosi yang dilakukan MLM bahkan iklan sekalipun. Karena banyak orang menilai promosi dan iklan banyak mengandung kebohongan.
Ketiga, sistem pemasaran MLM banyak yang terlibat kasus hukum dan dikritik.
Seperti sudah diketahui banyak orang jika suatu bisnis terlibat dengan kasus hukum, ini menandakan adanya kecacatan dalam bisnis. Meskipun bisnis yang lain ada yang terlibat kasus hukum, tapi kasus tersebut masih bisa dimaklumi. Tetapi ketika bisnis MLM terlibat kasus hukum, kasus tersebut dekat dengan kasus penipuan. Kasus hukum yang seperti ini bisa merusak citra bisnis.
Keempat, bisnis MLM terkesan mengeksploitasi anggotanya dan konsumennya.
Seperti yang kita ketahui harga jual produk MLM sebenarnya tidaklah mahal, tapi yang terjadi harga jual produk bisa berkali-kali lipat bahkan harganya bisa naik hingga 300 persen. Harga jual yang mahal ini tentunya akan memberatkan konsumen dan membuat konsumen merasa dirugikan, ditambahkan lagi dengan kesan pemaksaan yang dilakukan penjual MLM.
Bukan hanya itu saja, dalam bisnis MLM tidak ada kejelasan status untuk para membernya entah itu sebagai pegawai (tenaga kerja) atau sebagai member saja. Orang-orang yang tergabung juga terkesan dipaksakan untuk mencari member agar jaringannya semakin luas. Sehingga tak jarang orang-orang terdekat dipaksa untuk ikut bergabung bersama MLM.
Kelima, bisnis MLM terkesan hanya mencari member saja dan bukan berorientasi pada volume penjualan.
Keenam, besarnya biaya yang dikeluarkan untuk bergabung menjadi member di bisnis MLM.
Padahal jika dipikir-pikir, dalam bisnis yang lain jika bergabung menjadi member tidak ada biaya yang dikeluarkan dan bahkan gratis menjadi member.
Ketujuh, ketidakjelasan fatwa hukum agama yang mengatur tentang skema bisnis MLM.
Banyak yang mengatakan jika bisnis MLM itu haram tapi orang MLM sendiri mengatakan jika bisnis MLM adalah bisnis yang halal. Karena ketidakjelasan hukum agama di bisnis MLM, membuat munculnya keraguan atau hukum agama yang masih samar-samar. Dan hukum yang samar-samar ini, ada baiknya untuk ditinggalkan.
Kesimpulan
Meskipun banyak kelebihan dalam bisnis MLM, tapi selain yang saya sebutkan masih banyak lagi kekurangan yang terdapat pada sistem pemasaran bisnis multi level marketing MLM.
*)