Hati-hati, Ini Risiko Menggunakan Charger Smartphone dari Pihak Ketiga – Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah artikel dari Liputan6. Ada yang menarik untuk dibagikan khususnya bagi kita semua terutama yang menggunakan smartphone. Saat ini smartphone bisa disebut sebagai kubutuhan sekunder. Namun bagi kalangan tertentu keberadaan smartphone bisa menjadi kebutuhan primer.
Smartphone masuk dalam kebutuhan primer karena keberadaannya dinilai sangat penting, sama dengan pentingnya makanan, pakaian, tempat tinggal, dan listrik. Perubahan daftar kebutuhan terjadi karena perubahan zaman dari waktu ke waktu.
Smartphone dulu hanya dianggap sebagai alat komunikasi canggih yang hanya dimiliki oleh orang tertentu, namun sekarang sudah bisa dimiliki oleh siapapun. Bahkan anak SD yang masih kecil sudah punya smartphone android.
Disebabkan keberadaan smartphone penting, maka kita harus menjaganya dengan baik agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Kejadian yang tidak diinginkan pada smartphone misalnya smartphone yang meledak, baterai smartphone yang cepat rusak dan masih banyak lagi.
Ketika kita membeli sebuah smartphone baru tentunya kita mendapatkan perlengkapan smartphone. Untuk smartphone baru biasanya mendapatkan charger atau pengisi daya yang baru pula.
Namun terkadang kita lupa meskipun baru kita kadang menggunakan charger smartphone dari pihak ketiga dengan alasan tertentu seperti charger asli yang ketinggalan, charger asli rusak, atau charger asli hilang entah kemana.
Jika membeli smartphone yang sudah dipakai orang lain biasanya banyak charger aslinya rusak atau hilang. Inilah yang menyebabkan kita menggunakan charger atau pengisi daya pihak ketiga atau tidak menggunakan charger bawaan.
Berdasarkan informasi dari Liputan6, pemakaian charger (pengisi daya) pihak ketiga atau tidak menggunakan charger bawaan akan berdampak buruk bagi smartphone. Ada beberapa hal yang akan terjadi jika menggunakan charger smartphone dari pihak ketiga yaitu:
• Baterai smartphone menjadi cepat rusak (tidak tahan lama)
• Bisa terjadi loncatan arus listrik yang tidak stabil pada smartphone
• Pada saat pengisian daya smartphone lebih cepat panas
• Baterai smartphone membutuhkan waktu yang lama agar terisi penuh
• Baterai smartphone jadi cepat penuh, tapi baterai malah jadi cepat rusak
• Terjadi kerusakan pada papan motherboard smartphone
• Smartphone bisa terbakar karena panas
• Yang paling ekstrim bisa terjadi ledakan dari smartphone
Begitulah lebih kurangnya informasi yang berhasil saya himpun dari Liputan6, semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.
*)